Translate

Minggu, 10 Mei 2015

CLOUD COMPUTING


Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.”. 
Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud.

Berikut ini adalah contoh implementasi dari Cloud Computing

1. Cloud Computing dalam Pemerintahan
Cloud Computing dalam pemerintahan (E-Goverment) dapat mendongkrak kinerja khususnya dalam bidang pemerintahan. E-Goverment dapat membantu para staff di bidang pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik ke masyarakat. Pemerintah dalam negara Indonesia telah menggunakan cloud computing. Contoh pertama yaitu sebagai penyediaan sumber informasi. Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menyediakan layanan Cloud Computing sebagai layanan jasa alih daya pengelolaan TIK untuk instansi pemerintah. Layanan ini bertujuan untuk dapat mewujudkan percepatan e-government, karena memungkinkan pengguna pemerintah berkonsentrasi dalam memberikan layanan dan tidak dipusingkan dengan konfigurasi maupun pemeliharan perangkat teknologi informasi.


2. Observing the clouds: a survey and taxonomy of cloud monitoring
Pemantauan merupakan aspek penting dari merancang dan memelihara sistem berskala besar. Cloud computing menyajikan serangkaian tantangan yang unik untuk monitoring termasuk: on-demand infrastruktur, skalabilitas belum pernah terjadi sebelumnya, elastisitas cepat dan ketidakpastian kinerja. Ada berbagai macam alat monitoring yang berasal dari klaster dan komputasi kinerja tinggi, komputasi grid dan komputasi enterprise, serta serangkaian alat dipesan lebih dahulu baru, yang telah dirancang khusus untuk pemantauan awan. Alat-alat ini mengungkapkan sejumlah elemen umum dan desain, yang membahas tuntutan pemantauan awan untuk berbagai derajat. Makalah ini melakukan survei lengkap alat monitor kontemporer dari mana kita berasal taksonomi, yang meneliti bagaimana alat efektif yang ada dan desain memenuhi tantangan pemantauan awan. Kami menyimpulkan dengan memeriksa aspek sosio-teknis monitoring, dan menyelidiki tantangan rekayasa dan praktek belakang menerapkan strategi pemantauan untuk komputasi awan  (Jonathan Stuart Ward and Adam Barker, 2014).

3. Implementation of Cloud Computing on Web Application
Cloud computing adalah sebuah metode baru untuk menambah kemampuan ke komputer tanpa lisensi software baru, investasi di hardware atau infrastruktur baru atau pelatihan personil baru. Aplikasi dibeli, berlisensi dan menjalankan melalui jaringan bukan pengguna desktop. Menyediakan umum aplikasi bisnis online yang yang diakses dari web browser, sedangkan perangkat lunak dan data disimpan di server.( Liladhar R. Rewatkar dan Ujwal A. Lanjewar, 2010 ).
Web adalah sistem hypertext global, telah berkembang menjadi sebuah platform aplikasi terdistribusi, di mana logika aplikasi dan user interface adalah dua entitas yang terpisah. Ketika kita bergerak menuju platform web komputasi awan, web dari konten web untuk web aplikasi, sebagian besar aplikasi data pengguna akan berada di awan jaringan.Aplikasi web merupakan bagian penting dari infrastruktur internet dan digunakan untuk perbankan, email, manajemen keuangan, belanja online, lelang, jejaring sosial dan perusahaan seperti Google, Microsoft dan yahoo mengeluarkan usaha yang cukup untuk bersaing dengan permintaan untuk komunikasi- layanan internet berat yang membutuhkan gambar dan berbagi video, jejaring sosial dan pencarian. Ada pergeseran dari informasi menampilkan menggunakan program yang diinstal secara lokal terhadap menampilkan informasi mengenai browser. Dalam tulisan ini, kami memberikan penting khusus untuk hubungan antara komputasi awan dan aplikasi web. Juga kita membahas keuntungan dari komputasi awan dan survei tantangan dan isu-isu yang berkaitan dengan komputasi awan. 

4. Google Drive
Google Drive adalah layanan penyimpanan Online yang dimiliki Google. Google Drive diluncurkan pada tanggal 24 April 2012. Sebenarnya Google Drive merupakan pengembangan dari Google Docs. Google Drive memberikan kapasitas penyimpanan sebesar 5GB kepada setiap penggunanya. Kapasitas tersebut dapat ditambahkan dengan melakukan pembayaran atau pembelian Storage. Penyimpanan file di Google Drive dapat memudahkan pemilik file dapat mengakses file tersebut kapanpun dan dimanapun dengan menggunakan komputer desktop, laptop, komputer tablet ataupun smartphone. File tersebut juga dapat dengan mudah dibagikan dengan orang lain untuk berbagi pakai ataupun melakukan kolaborasi dalam pengeditan.





Sumber: